Kawasan industri Kendal kebanjiran investor
SEMARANG. Ruas tol trans Jawa tidak hanya memberikan peluang kepada daerah-daerah kabupaten di Pulau Jawa untuk berkembang. Potensi Kawasan industri di Jawa seolah terdongkrak.
Maklum saja, posisi gerbang exit tol trans Jawa dirancang dekat dengan kawasan industri. Salah satunya, Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah.
Kalau diukur dari gerbang exit tol Kendal, maka hanya butuh waktu sekitar 10 menit menuju lokasi. Dengan begitu, kendaraan dapat keluar masuk dengan efisien.
Tol trans-Jawa juga mampu memangkas waktu perjalanan membuat perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Tanjung Perak, Surabaya, dan Tanjung Priok, Jakarta menjadi lebih cepat.
Dianggap sebagai kawasan yang seksi, para investor pun kian melirik KIK. Diproyeksikan, ada sekitar 20 investor baru yang bakal merealisasikan investasinya di kawasan tersebut. Nilainya di tafsir mencapai US$ 1,5 triliun.
"Jawa Tengah tidak hanya dilihat sebagai connecting hub saja tetapi sebagai alternatif lokasi untuk ekspansi dengan keunggulan competitive manpower," kata Juliani kepada Kontan, Senin (18/3).
Berdasarkan catatan perusahaan, sudah ada 51 tenant yang akan berinvestasi di KIK sampai bulan Februari 2019. Beberapa perusahaan yang sudah beroperasi di antaranya PT Tat Wai, PT APP Timber, PT Ganda Sugih Arthaboga, PT MMI, PT Kendal Eco Furindo, PT Roda Maju Bahagia dan Shophouses.
Perusahaan menargetkan 6 sektor industri masuk untuk mengisi KIK yakni industri makanan, furnitur, fesyen, otomotif, elektronik dan juga logistik.
Pasang jurus tambahan untuk menggaet investor
Untuk menarik investor perusahaan juga menyiapkan Ready Built Factory yang berjumlah 14 unit dengan occupancy saat ini sudah mencapai 67%.
"Ini dikhususkan untuk incubator – para calon investor yang dalam tahap start up atau juga untuk trial operation sementara pabriknya di KIK sedang dibangun," kata Juliani.
Perusahaan menawarkan dua skema untuk bangunan tersebut yakni pembelian dan penyewaan.
Sesuai rencana, perusahaan bakal terus mengembangkan KIK sampai tahap ketiga dengan total lahan seluas 2.700 hektare. Nantinya, kawasan itu bakal menjadi kawasan terpadu yang didukung dengan pengembangan zona industri, area komersial, ritel, dan permukiman.
"Untuk perumahan akan dikembangkan dalam dua sampai 3 tahun dari sekarang," katanya.